Jumat, 15 April 2011

Memasang Jaringan Computer

Instalasi Jaringan Komputer

INFRASTRUKTUR JARINGAN

Hubungan jaringan secara hardware antar komputer yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
  1. Jika Jaringan diaplikasikan pada ruangan atau gedung yang cukup luas, setiap ruangan atau setiap lantai dapat kita simpan satu buah HUB, kemudian dapat dihubungkan antar HUB menggunakan kabel tipe cross.
    Skema Jaringan dengan HUB/SWITCH
  2. Untuk Jaringan sederhana dengan menggunakan dua buah komputer, kita dapat memasang NIC Card pada masing-masing komputer, kemudian gunakan kabel UTP dengan hubungan cross. Hubungan ini digunakan untuk system peer to peer.
  3. Jika kita ingin membuat jaringan sederhana dengan beberapa komputer tanpa menggunakan HUB, kita dapat memasang beberapa NIC Card pada satu buah komputer yang kita buat sebagai server, kemudian masing-masing NIC Card kita hubungkan dengan komputer client. Namun hal tersebut terbatas pada jumlah slot ekspansi yang dapat digunakan.
    Untuk jaringan ini, jika kita menggunakan OS Windows Xp pada masing-masing PC, maka komputer 2 dapat langsung berhubungan dengan komputer 4. Namun jika kita menggunakan OS Windows 95/98/ME, maka hubungan dapat dilakukan dengan terlebih dauhulu melalui komputer utama (1). Kelemahannya adalah dalam jaringan ini adalah komputer utama ini harus selalu menyala.
    Koneksi Direct Client - Server
  4. Jaringan sederhana antara dua buah komputer dapat dilakukan dengan kabel Laplink yang melalui soket Printer pada kedua komputer dan dihubungkan dengan kabel Laplink dengan Connector DB 25, namun penggunaannya terbatas hanya untuk transfer data saja. Program yang dapat digunakan di Windows adalah Laplink 2000 dan Untuk pada DOS digunakan program Norton Commander. Hubungan antara dua komputer ini dapat juga melalui saluran telepon dengan menggunakan modem atau menggunakan soket USB pada komputer terbaru.

SOFTWARE UNTUK JARINGAN

Secara Logic system jaringan terbagi atas dua jenis yaitu :
  1. Peer to Peer dimana semua pengguna komputer dalam jaringan tersebut memiliki level kekuasaan yang sama atau sejajar. sistem ini dikenal juga dengan Workgroup. Kedua system ini dapat dilakukan dalam sebuah system jaringan dimana peer to peer digunakan bila antar komputer client akan berkomunikasi langsung. Jika komputer Client menggunakan OS WIN95/98/ME, peer to peer dapat dilakukan tanpa seizing server. Sedangkan jika digunakan OS WIN NT Workgroup, WIN 2000 Pro, dan XP Pro, peer to peer dilakukan dengan seizin server.System jaringan ini tidak tergantung dari bentuk topologi yang digunakan pada jaringan, namun dalam hal ini kita akan membahas setting peer to peer yang menggunakan topologi star sebagai berikut :
    1. Installasi NIC Card.
      Saat menginstal NIC card pada komputer, kita kenal adanya card PnP(Plug And Play) dimana Windows akan secara otomatis menginstal driver untuk card tersebut ketika masuk Windows. Dan Adapula nPnP (Non Plug And Play) dimana kita harus menginstal secara manual drivernya. Setelah menginstal card ini kita harus mengecek agar card ini bekerja secara proporsional dan tidak terjadi konflik secara hardware.
    2. Melakukan penginstalan protokol.
      Klik kanan Network Neighborhood > Properties. Pada Network Panel Instal protokol NetBEUI kemudian restart kembali Windows.
    3. Search for Computer.
      Misalkan dua buah komputer telah disetting peer to peer seperti prosedur di atas. Jika Komputer 1 diberi nama PC1 dan Komputer 2 dinamai PC2. Pada PC1, Klik kanan kembali Network Neighborhood > Search for Computer… . Ketikan PC2. Jika PC2 ditemukan dan nama komputer PC2 ditemukan pada PC1, maka peer to peer sudah dapat dilaksanakan antara kedua komputer. Jika hal tsb belum terjadi, maka terjadi kesalahan pada hardware jaringan.
    4. Sharing Printer
      Sharing printer pada system client server dan peer to peer sama saja. Untuk Komputer yang secara hardware berhubungan langsung dengan printer dalam suatu jaringan kita sebut sebagai printer server. Pada saat penginstalan printer, Pada komputer printer server, saat harus diset sebagai Local Printer, kemudian sharing printer ke jaringan. Sedangkan pada komputer lain diset sebagai Network Printer, kemudian pilih printer yang ada di printer server.
  2. Client Server yang memiliki perbedaaan level kekuasaan pada system. Artinya bahwa server dapat mengatur dan menentukan siapa pengguna atau user yang diizinkan menggunakan suatu komputer atau station secara spesifik. Server Administrator juga dapat menentukan file mana yang akan disharing, memantau kegiatan para user pada setiap station. Dsb.Saat ini jaringan client server biasanya digunakan pada kantor-kantor yang memiliki banyak komputer dan dibutuhkan keamanan di dalam sistem jaringan yang dilaksanakan oleh sebuah komputer server. Komputer server ini berkuasa penuh atas seluruh komputer client dalam jaringan tersebut. Operating System yang biasa digunakan sebagai server diantaranya adalah Windows NT 4.0, Windows 2000 Server, Windows Xp Server, Windows Server 2003, LINUX dsb.Untuk memudahkan para client dalam penggunaan Windows, saat ini Operating System pada komputer Client tidak lagi digunakan Windows NT 4 Workstation, tetapi ada OS yang sangat familiar digunakan oleh para user client yaitu Windows 2000 Professional dan Windows Xp professional. Dengan menggunakan OS ini client tidak dapat melakukan peer to peer dengan client lain tanpa izin server. Hal tersebut dapat dilakukan pada OS Windows 9x.Penggunaan Windows 9x pada komputer client sebenarnya dapa mengurangi keamanan suatu jaringan karena hubungan peer to peer masih bisa dilakukan, untuk mengatasi hal tersebut biasanya data-data perusahaan penting hanya disimpan di server. Pembahasan mengenai OS untuk server akan dibahas pada bagian Installasi Client Server.
  1. Jaringan Khusus. Kita dapat juga membuat suatu jaringan sederhana antar dua komputer dan terbatas untuk transfer data atau remote komputer. Software yang digunakan adalah Norton Commander atau Laplink 2000. Dengan software ini kita dapat memilih jenis hubungan yang digunakan, misalnya hubungan dengan kabel Laplink, USB, Internet, dsb.

SETTING TCP/IP

Transport Control Protocol/Internet Protocol merupakan protocol komunikasi yang universal artinya sering sekali digunakan dalam jaringan dan kompatibel dengan banyak operating system dan software lainnya. Berbeda dengan protocol netBEUI, untuk berhubungan dengan jaringan kita harus menentukan alamat komputer client dengan menggunakan kode angka-angka yang teratur dan tergantung kelas TCP/IP yang digunakan. Kelas TCP/IP ini dibentuk berdasarkan jumlah komputer yang dapat ditampung oleh suatu jaringan sebagai berikut :
Kelas A : maksimal 16 juta Komputer.
Kelas B : maksimal 350 ribu Komputer.
Kelas C : maksimal s54 ribu Komputer.
  1. Setting TCP/IP Address
    Alamat TCP/IP ini berasal dari bentuk data biner 32-bit yang kemudian dipisahkan ke dalam empat kelompok bilangan biner 8-bit kemudian masing-masing kelompok bilangan biner diubah ke dalam bentuk decimal dengan memberi tanda titik sebagai pemisah antar kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi berikut :
    Biner 32-bit : 11000000000100000001000011111110
    Biner 8-bit : 11000000 . 00010000 . 00010000 . 11111110

    OKTET 1
    OKTET 2
    OKTET 3
    OKTET 4

    Decimal
    192
    16
    16
    254

    TCP/IP Address : 192.16.16.254
    Berdasarkan kelasnya kita terikat aturan pembuatan nilai decimal alamat untuk setiap OKTET adalah sebagai berikut :
    Kelas A : N . H . H . H
    Kelas B : N . N . H . H
    Kelas C : N . N . N . H
    Dimana N : Network ID dan H : Host ID. Nilai Network ID harus sama pada setiap komputer karena merupakan identitas alamat jaringan yang digunakan, sedangkan Host ID nilainya harus berbeda untuk setiap komputer yang terhubung dalam jaringan, karena merupakan identitas spesifik tiap-tiap komputer. Pemberian nilai untuk Network ID dan Host ID harus mengacu juga kepada ketentuan berikut :
  2. Setting Subnet Mask
    Nilai Subnet Mask ini telah ditentukan untuk jaringan adalah sebagai berikut :
    Kelas A : 255 . 0 . 0 . 0
    Kelas B : 255 . 255 . 0 . 0
    Kelas C : 255 . 255 . 255 . 0 Pada jaringan kelas C, Nilai OKTET keempat dalam Subnet Mask ini mewakili banyaknya jumlah sinyal yang dibroadcast suatu komputer yang mengirimkan data. Jumlah Nilai 0 menunjukkan bahwa jumlah sinyal yang dikeluarkan sebanyak 254 buah dalam sekali transfer.
    Kita dapat juga menyesuaikan banyaknya sinyal yang dipancarkan dengan jumlah komputer yang terhubung kedalam jaringan tersebut walaupun hal ini tidak dipandang perlu karena dapat merepotkan jika terjadi penambahan komputer serta tidak terlalu signifikan untuk mempercepat lalu lintas data. Namun hal tersebut dapat juga kita lakukan dengan cara menentukan banyaknya jumlah sinyal yang akan dipancarkan atau banyaknya komputer dalam jaringan, kemudian ubah kedalam bentuk biner, kemudian nilainya diinverskan, dan kemudian ubah kembali kedalam nilai decimal yang merupakan nilai yang harus diisikan pada OKTET ke 4 dalam Subnet Mask.
    Contoh:
    • Jumlah Sinyal yang diinginkan : 20 Buah
    • Mengubah ke dalam Biiner : Nilai Biner dari 20 = 10110
    • Menginverskan Biner : Inverse dari 10110 = 01001
    • Mengubah Ke Desimal : Desimal dari 01001 = 16.0 + 8.1 + 4.0 + 2.0 + 1.1 = 9
    • Sehingga Nilai Subnet Mask untuk 20 sinyal = 255 . 255 . 255 . 9

  3. Test dan Troubleshooting
    Setelah Setting selesai, maka kita diminta merestart Windows dan kemudian masuk Windows dengan Logon terlebih dahulu.
    • Klik Start > Run kemudian ketikan ping xxx . xxx . xxx. xx . xx yang merupakan IP Address komputer sendiri untuk mengetes komunikasi Windows dengan Card NIC. Jika Muncul tulisan Reply Time Out, mungkin driver card tidak terinstal sempurna atau terjadi konflik pengalamatan hardware.
    • Jika Muncul tulisan Reply, maka card sudah dapat digunakan. Hal ini harus dilakukan pada semua komputer yang akan dibuat jaringan untuk memastikan tiap-tiap komputer siap dihubungkan pada jaringan.
    • Setelah kabel jaringan terpasang, kemudian klik kembali Start > Run . kemudian ketik kembali ping (IP Address yg dituju) -t ( -t : berfungsi mengetahui status koneksi secara kontinyu). Jika tertulis Destination Host Unreachable berarti alamat yang kita masukan salah atau tidak ditemukan. Cek kembali alamat yang network ID dan host ID yang dituju. Jika alamat benar, cek kembali koneksi kabel jaringan. Jika tertulis status Reply Time Out, maka komputer yang kita tuju tidak berada dalam kondisi online terhadap jaringan.
    • Untuk mengecek IP address kita dengan cepat klik Start>Run dan ketik winipcfg
  4. Setting DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol )

DHCP merupakan fasilitas yang memudahkan pengalamatan TCP/IP. Berbeda dengan setting TCP/IP dimana kita memasukan secara manual alamat IP untuk setiap komputer, DHCP memberikan kemudahan bagi server untuk menentukan alamat IP suatu komputer Client secara fleksibel. Fasilitas DHCP ini terdapat pada Windows NT4 Server. Untuk menginstall fasilitas ini harus dilakukan langkah berikut :
  1. Klik Network Panel > Add > DHCP Server
  2. Setelan DHCP Panel muncul, tentukan server yang digunakan :
    Server > Add ( Nama Server, Nma PC Server )
  3. Klik Server yang suda di create :
    Start > Program > DHCP Manager
    Scope > Create
  4. Isikan range IP address yang diberikan ke komputer client.
    Contoh :
    Range DHCP disetting dari IP 192.168.0.1 sampai 192.168.0.10 untuk sepuluh buah komputer client. Alamat IP pada komputer client tergantung dari urutan komputer client yang dinyalakan. Sehingga komputer yang pertama dinyalakan memiliki alamat IP : 192.168.0.1 dsb.
  5. Setting pada Server :
    PC yang mendapatkan IP address DHCP dapat dikenali dan dimonitor dengan menggunakan Scope > active leases
    DHCP
    dapat diaktifkan dan di nonaktifkan pada server
  6. Setting pada Client :
    TCP/IP disetting pada otomatis
    Gunakan perintah Start > Run dan ketik winipcfg untuk mengetahui IP address komputer client yang bersangkutan

ROUTER

Router merupakan suatu komponen dalam jaringan yang berfungsi menginterkoneksi antar jaringan yang memiliki network ID yang berbeda sehingga dapat dilakukan komunikasi antar jaringan. Router ini dapat berupa perangkat keras khusus (merk CISCO) yang memiliki Operating Sistem tersendiri untuk memprogramnya. Router ini memiliki virtua Ethernet yang dapat dikonfigurasi pada IP address yang berbeda, dan secara elektronik menghubungkan konfigurasi IP address tersebut. Pemasangan secara hardwarenya cukup simple yaitu menghubungkannya dengan HUB atau SWITCH secara langsung.
ROUTER ini dapat kita bangun juga dari sebuah PC yang memiliki OS WinNT, Win2000 Server, atau Linux yang memiliki fasilitas router secara software. Namun kita harus memiliki beberapa Ethernet card yang mewakili IP Address yang akan kita interkoneksi, dan aplikasi router cara ini terbatas pada jumlah slot ekspansi komputer yang dijadikan router. Dan komputer yang akan dijadikan Router ini dapat berdiri sendiri dengan spesifikasi yang standard, atau sekaligus bergabung dengan komputer server sehingga keandalan kemampuan komputernya harus juga diperhitungkan.

HUB AND SWITCH

Secara prinsip kedua alat ini memiliki fungsi memfalsilitasi interkoneksi lalu lintas data antar komputer dalam sebuah jaringan. Di pasaran kedua komponen ini memiliki jumlah saluran atau port yang jumlahnya antara 8, 16, 32, dan 64, dimana masing-masing port ini dihubungkan langsung pada sebuah PC.
Perlu kita ketahui bahwa semakin banyak jumlah komputer yang digunakan, maka kecepatan tranfer data jaringan bisa berkurang. Misalkan kita memiliki sebuah HUB dengan 4-port saluran. Jika keempat port dihubungkan pada sebuah komputer, maka kecepatan tiap port ini 1/4 kali dari kecepatan tranfer ethernet. Jika kita hanya memasang tiga buah komputer saja sehingga sebuah channel port tidak digunakan, maka kecepatan tiap port tersebut masih tetap besarnya 1/4 kali dari kecepatan tranfer ethernet. Hal tersebut merupakan kelemahan dari penggunaan sebuah HUB.
Untuk mencegah pemborosan atas pengurangan kecepatan tersebut, maka kita dapat menggunakan komponen SWITCH. Komonen ini dapat mencegah secara otomatis mendeteksi port yang tidak digunakan dan menutup saluran data ke port tersebut, sehingga jika kita aplikasikan sesuai contoh di atas, maka dengan memasang hanya tiga buah komputer pada SWITCH 4-port, kecepatan masing-masing port kecepatannya bertambah menjadi 3/4 kali dari kecepatan tranfer ethernet.
Dari kedua perbandingan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan SWICTH lebih baik jika kita ingin mengutamakan kecepatan dari suatu jaringan.

Setting Jaringan Warnet Berbasis Windows XP dan ADSL Modem (pada Speedy)

Kemampuan untuk melakukan Instalasi dan setting untuk sebuah Warung Internet (Warnet) selama ini dianggap hanya dimiliki oleh mereka yang sudah lama berkecimpung didunia IT Administrator. Dengan mematok biaya yang cukup lumayan mereka bersedia membantu kita dalam membangun sebuah Warnet yang hendaknya akan kita gunakan sebagai Unit Produksi. Ketidaktahuan tentang bagaimana sebuah sistem jaringan dapat berjalan lancar adalah alasan utama kita untuk terus menggunakan tenaga mereka. Berangkat dari keadaan tersebut maka saya menuliskan panduan ini. Sengaja dibuat dengan menampilkan langkah demi langkah agar dapat dimengerti dan dipahami bahkan oleh seorang yang sama sekali belum mengenal jaringan.

—– more —–
Pada panduan ini akan dibahas instalasi dan setting untuk sebuah warnet yang memiliki 1 server & 12 client seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
gbr-1.jpg
Persiapan Hardware & Software
Hendaknya sebelum kita melaksanakan instalasi jaringan, terlebih dahulu kita mempersiapkan Hardware & software yang akan tersambung di dalam lingkup jaringan tersebut. Beberapa langkah persiapan yang diperlukan adalah :
1. PC Server, spesifikasi minimal yang disarankan :
a. Hardware :

  • MotherBoard : Kecepatan setara 3.00 Ghz untuk dual Core
  • Ram : 1 Ghz
  • Harddisk : 160 GB
  • NIC / LAN Card : 10/100 Mbps
  • Drive : DVD / CD Writer
  • Spesifikasi lain : Optional
b. Software :
  • Windows XP SP2
  • Bandwith Controller / Manager
  • Billing System, dll
  • Anti Virus
  • Firewall
  • Anti Spyware, Malware, Adware
2. PC Client
a. Hardware :
  • MotherBoard : Kesepatan setara 2.80 Ghz
  • Ram : 512 MB
  • Harddisk : 40 Ghz
  • VGA Card : Optional untuk Game
b. Software :
  • Windows XP SP2
  • Browsing Tools :
1. Internet Explorer
2. Mozilla FireFox (Free)
3. Opera
  • Chatting Tools :
1. Yahoo Messenger (Free)
2. MSN Live Messenger
3. MiRC
4. ICQ
  • Game Online, Example:
1. Warcraft III
2. Ragnarok Online
3. Diablo II, dsb
  • Adobe Reader (Free)
  • WinZip
  • WinRar
  • Anti Virus (AVG Free Recommended)
  • Winamp (Free)
  • ACD See (Optional)
  • Microsoft Office (Optional)
  • Billing System, dsb
Sistem Operasi Window$ memang sangat mahal, untuk itu kita bisa mensiasatinya dengan membeli CPU second Built-up dari luar negeri yang masih bagus. Biasanya selain kualitasnya lebih tinggi dari pada CPU rakitan, CPU Built-up dari luar negeri juga sudah dilengkapi dengan, Sistem Operasi Standar Windows.
3. Hub / Switch / Router
Merupakan alat yang digunakan untuk membagi koneksi internet dari PC server ke PC
Client. Pilihan antara Hub / Switch / Router ditentukan oleh kemampuan koneksi yang
ingin dihasilkan, dan tentu saja di sesuaikan dengan dana yang tersedia. Pada studi
kasus kita kali ini saya akan menggunakan Switch sebagai pembagi koneksi internet.
4. Modem
Modem adalah sebuah device yang digunakan sebagai penghubung dari sebuah PC atau
jaringan ke Penyedia Layanan Internet (Internet Service Provider / ISP). Penggunaan
Modem yang akan di bahas kali ini adalah modem jenis ADSL. Modem jenis ini
biasanya digunakan oleh ISP Telkomspeedy. Untuk jenis modem ADSL itu sendiri bisa
dipilih berdasarkan kebutuhan. Kali ini penulis mengambil contoh ADSL LynkSys AM
300 yang hanya mempunyai 1 (satu) port saja sebagai Dialup Device.
Setting Modem ADSL Eksternal
Berikut adalah langkah yang harus dilakukan untuk memastikan PC Server terhubung ke
internet :
1) Buka Internet Explorer anda dan ketikan alamat berikut : 192.168.1.1 (biasanya adalah
alamat IP default bagi Modem).
2) Setelah muncul jendela login isikan username: admin Password: admin, atau sesuai
dengan user guide yang terdapat pada saat pembelian Modem.
3) Isikan sesuai dengan yang tertera pada gambar berikut, kecuali user name dan password yang masing-masing berbeda sesuai dengan yang didapat dari ISP.
4) Pengisian selanjutnya adalah untuk mengijinkan DHCP Server enable/disable,
sebaiknya dipilih Option Enable agar kita tidak direpotkan dengan urusan menyetel satu
demi satu IP Client. Karena fasilitas ini mempunyai kemampuan untuk mensetting IP
Client secara otomatis.
5) Untuk pengisian Time Zone dilakukan sesuai dengan domisili anda tinggal. Dan untuk
time server settingan yang tertera pada gambar adalah settingan yang saya
rekomendasikan.
6) Jika kita ingin mengganti modem username & password kita dipersilahkan untuk
melalukannya pada option berikut :
7) Status Koneksi kita bisa kita pantau pada tabs status (gambar), sebetulnya alamat IP
kita tertera pada bagian bawah layar. Tidak saya tampilkan dengan alasan keamanan.
8) Setelah semua tersetting dengan baik langkah pengujian yang bisa kita lakukan adalah
dengan membuka Internet Explorer kita, lalu masuk ke salah satu alamat WEB yang
mudah diloading. Contoh : Http://www.google.co.id/ lalu untuk pengetesan kecepatan
bisa dilakukan melalui beberapa situs yang menyediakan layanan pengukuran
Bandwith, contoh: http://www.sijiwae.net/speedtest/ .
Sinkronisasi
Setelah hubungan antara PC server dan koneksi internet dapat berjalan lancar langkah
selanjutnya adalah sinkronisasi. Agar semua komputer dapat tersinkronisasi secara benar, berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan :
1) Sinkronisasi Nama Komputer / PC dan Nama Work Group dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Menampilkan Task Control System
gbr-5.jpg
b. Pada Tab Computer Name klik Change untuk mengubah nama komputer dan
nama WorkGroup. Nama komputer sebaiknya diurutkan sesuai dengan nomor
Clientnya untuk memudahkan kita mengingat masing-masing nama komputer,
nama masing-masing PC tidak boleh sama. Namun untuk nama Workgroup
harus lah dibuat sama untuk semua Client dan juga Server.
gbr-6.jpg
c. Setelah nama PC kita ganti langkah selanjutnya adalah mengganti Network ID
dengan cara mengeklik Tab Network ID pada task Control System tadi.
i. Pada pertanyaan How Do You Use This Computer pilihlah option This Computer is part of a business network, kemudian Klik Next.
gbr-7.jpg
ii. Pada Option selanjutnya pilihlah Network without a Domain.
gbr-8.jpg
iii. Selanjutnya isikan nama WorkGroup sesuai dengan nama WorkGorup yang kita isikan pada waktu mengganti nama PC pada langkah (b) tadi.
gbr-91.jpg
iv. Selanjutnya Klik Next dan kemudian Finish. Tunggu beberapa saat hingga komputer selesai melakukan pergantian Network ID dan lakukan restrat System Operasi / Reboot.
2) Sinkronisasi Waktu / Jam dilakukan dengan menempuh langkah sebagai berikut:
a. Double klik tampilan jam yang ada pada sudut kiri bawah desktop anda.
b. Pilihlah tabs Internet Time => Update Now
gbr-10.jpg
c. Tunggu beberapa saat hingga terdapat statement berikut : The time has ben
succesfully Synchronized.
d. Jika yang tampil adalah statement error, maka ulangi klik Update Now hingga
berhasil menyamakan waktu PC anda dengan server Windows.
e. Jika Update berhasil, namun jam yang ditampilkan tidak sama, maka kesalahan
mungkin terjadi pada Time Zone untuk wilayah WIB wilayah waktunya adalah
GMT + 07.00 Bangkok, Hanoi, Jakarta sedangkan untuk WITA adalah
GMT+08.00 Perth dan WIT dengan GMT + 09.00 Seoul.
gbr-11.jpg
Internet Connection Sharing (ICS)
Sampai dengan tahap ini PC yang terkoneksi keinternet hanyalan PC server saja. Untuk
memberikan akses bagi PC client agar mempunyai akses ke internet kita perlu mengaktifkan Internet Connection Sharing yang kita miliki pada PC server. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Buka Jendela Network Connection yang terdapat pada Control Panel. Lalu klik kanan
pada Koneksi aktif kita ke internet => pilih Properties.
gbr-12.jpg
2) Pada tabs Advanced aktifkan option Allow other network users to connect through this
computer’s Internet Connection.
3) Setelah Koneksi Internet berhasil di sharing maka akan muncul 2 buah macam koneksi. Sebaiknya ganti nama masing-masing koneksi tersebut agar mudah membedakan antarakoneksi yang terhubung ke Modem dengan Koneksi yang terhubung ke Switch dengan cara me-rename masing-masing koneksi tersebut.
gbr-13.jpg
4) Jika kita buka properties pada koneksi yang terhubung ke Switch, pada tabs support
terdapat alamat IP yang akan menjadi default Gateway bagi PC Client yang akan
terhubung melalui PC Server (192.168.0.1).
gbr-14.jpg
Network Setup
Langkah-langkah yang kita lakukan tadi hanyalah untuk memberikan izin bagi PC Client agar dapat mengakses Internet. Untuk mengaktifkan Izin tersebut dilakukan dengan cara mensetup Network / Jaringan yang kita miliki. Langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut :
1) Buka Network Setup Wizard yang terdapat pada Control Panel. Lalu lakukan langkah
seperti pada gambar. (pastikan Koneksi ke internet dalam keadaan hidup).
gbr-15.jpg
gbr-16.jpg
2) Pada pilihan select a Connection Method pilih yang Connect Directly to the Internet
untuk PC server dan bila melakukan settingan pada PC Client plihlah Option Connect to
the internet through a residental gateway.
gbr-17.jpg
3) Option Berikut meminta kita menentukan koneksi yang mana yang akan kita gunakan
untuk melakukan dial-up ke Internet. Pilihlah koneksi yang tersambung ke Modem.
Pilihan ini tidak ada pada saat kita melakukan setting di PC Client.
gbr-18.jpg
4) Isikan Computer Name sesuai dengan nama yang telah kita berikan tadi, lalu isikan
Computer Description jika anda inginkan (Optional / tidak diisi tidak berpengaruh).
gbr-19.jpg
5) Isi Nama Workgroup sesuai dengan nama yang telah kita tentukan sebelumnya. Perlu
saya ingatkan kembali bahwa nama workgroup sebaiknya sama untuk semua komputer
agar langkah setting lebih mudah.
gbr-20.jpg
6) Pilihlah option Turn On File and Printing Sharing pada task selanjutnya.
gbr-21.jpg
7) Setelah settingan pada jendela log kita anggap benar klik next untuk menjalankan /
Mengaktifkan settingan yang telah kita buat tadi.
gbr-22.jpg
8) Tunggu beberapa saat hingga komputer selesai menyesuaikan dengan settingan
barunya.
gbr-23.jpg
9) Pilih option just finish wizard, lalu klik Next = > Finish. Biasanya PC akan otomatis
reboot setelah menyelesaikan prosedur tadi.
gbr-24.jpg
gbr-25.jpg
Langkah yang sama kita lakukan pada semua PC Client. Perbedaan cara setting antara PC
Server dan PC Client hanyalah terletak pada point 2 dan point 3.
Setelah menyelesaikan langkah settingan tersebut pada PC Client lakukanlah pengetesan
koneksi dengan cara yang sama dengan PC Server, yaitu mengunjungi alamat situs yang mudah di Loading dan mengetes kecepatan koneksi. Bila koneksi yang ada dirasa terlalu lambat silahkan lakukan pengecekan pada settingan Network tadi apakah ada Option yang salah atau tidak, dan juga lakukan pengecekan pada koneksi perkabelan apakah suda terposisikan dengan baik atau belum.
Sampai dengan langkah ini semua PC Client bisa terhubung dengan bebas ke Internet selama PC Server menghidupkan Koneksinya. Untuk membatasi penggunaan pada PC Client adal beberapa pilihan. Yang pertama adalah membuat list user dari Computer Client, user mana yang mempunyai hak untuk mengakses internet yang mana yang tidak diizinkan untuk mengaksesnya. Settingan tersebut biasanya digunakan di perkantoran. Sedangkan untuk warnet, pembatasan akses biasanya dilakukan dengan menginstalkan program billing pada C Server dan PC Client. Untuk produk billing dalam negeri sudah terdapat beberapa pengembang program diantaranya adalah www.billingexplorer.com dan www.indobilling.com untuk keperluan setting billing ini silahkan menghubungi pengembangnya masing-masing.

Kode Blinking Canon

Kode Blink Printer Canon Pixma IP1200, IP1300, IP1600, IP1700, IP1880, IP1980



Memiliki printer jenis pixma ini mungkin banyak diantara kita yang merasa kecewa karena telah membelinya, Benar… printer ini pengoprasiannya dibatasi hingga batas tertentu.

Sehingga jika sudah mencapai batas yang telah diakumulasikan ini printer akan berhenti mencetak dengan kata lainnya BLINGKING dan mau tidak mau anda harus membawanya keservice center untuk memperbaikinya!

Bayangkan… di saat anda sangat membutuhkan mesin pencetak bisa berjalan dengan baik, printer anda ngadat, terjadi BLINK! Itu masih beruntung karena masih bisa diservice mode, lebih celakanya lagi… printer terus saja nge-BLINKING setiap mau dipakai. Semua data hasil jerih payah anda sia-sia karena tidak bisa dicetak hari ini juga.

Berikut beberapa kode blink pada printer pixma IP1200, IP1300, IP1600, IP1700, IP1880, IP1980 :

  • 7x green orange berkedip bergantian atau 1x green, 1x orange,1x green, 1x orange, 1x green .... : Waste Ink Pad Full / Ink Absorber Full. Printer anda perlu di reset dengan software general tool resetter.
  • 3x Orange 1x green : Ada kerusakan di mekanik printer. Jika anda belum pernah membongkar printer, sebaiknya dibawa aja printer anda ke tempat servisan.
  • 4x orange 1x green : Printer absorber full (Waste Ink Pad Full). Printer anda perlu di reset dengan software general tool resetter.
  • 5x orange 1x green : Cartridge Warna / Hitam rusak. Ganti Cartridge warna / hitam, selesai. Kerusakan Cartridge disebabkan oleh banyak hal, antara lain : chip IC rusak, kotornya konektor, dll.
  • 7x orange 1x green : Cartridge Warna rusak. Biasanya terjadi pada IP1980 blink 7x orange 1x green. Ganti Cartridge warna, selesai. Kerusakan Cartridge disebabkan oleh banyak hal, antara lain : chip IC rusak, kotornya konektor, dll.
  • 8x orange 1x green : ink tank full. Printer anda perlu di reset dengan software general tool resetter.
  • 14x / 15x orange 1x green : Cartridge hitam rusak. Ganti Cartridge hitam, selesai.
  • Jika Printer dinyalakan lampu green nyala penuh tanpa blink (kedip-kedip), kemudian ketika dipakai untuk print baru blink berarti Cratridge anda mengalami "runout". dan biasanya ada komentar di layar windows anda. solusinya : tekan tombol resume antara 10 - 20 detik kemudian lepaskan. Jika masih blink lagi ulangi lagi langkah tadi, bisanya hanya 2 kali yaitu untuk hitam dan warna. Kasus ini sering terjadi ketika Cartridge habis di isi ulang.

Kalau Printer yang perlu direset pakai software, klik caranya di sini untuk IP1880

Mengenal Proxy

Kata Proxy berasal dari bahasa Latin proximus, yang berarti dekat. Proxy server adalah sebuah server yang membantu kita untuk mempertahankan privasi kita dalam mengakses Internet. Saat kita mengakses Internet menggunakan proxy, web page yang kita kunjungi tidak akan dapat melihat kita. Web page tersebut hanya akan melihat proxy yang kita gunakan saja. Proxy server beroperasi sebagai berikut.

Client tersambung dengan proxy server, dan meminta layanan tertentu seperti file, koneksi, akses web page ataupun lainnya. Proxy server kemudian mengevaluasi permintaan layanan tersebut sesuai dengan aturan filter nya.
Sebagai contoh, proxy server dapat menyaring traffic berdasarkan IP address atau protocol. Jika permintaan tersebut divalidasi oleh filternya, maka proxy akan menyediakan apa yang diminta dengan menyambungkan ke server yang diminta dan meminta layanan dari server tersebut untuk client nya.
Proxy server dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan antara lain:

  • Untuk menyembunyikan server tertentu dari publik demi keamanan
  • Untuk mempercepat akses ke resources yang diperlukan
  • Untuk membuka situs-situs yang diblokir ditempat-tempat seperti sekolah, kantor, dan sebagainya.
  • Untuk melewati kontrol keamanan/parental
  • Untuk melindungi identitas saat sedang online
Proxy server yang melanjutkan permintaan dan jawaban tanpa modifikasi biasanya disebut dengan gateway atau tunneling proxy. Sebuah proxy server dapat ditaruh di komputer client, atau di beberapa lokasi diantara client dan server-server yang dituju.
Reverse proxy adalah sebuah proxy yang digunakan sebagai front-end, dengan maksud untuk mengontrol dan melindungi akses ke sebuah server atau private network. Biasanya reverse proxy melakukan hal-hal seperti load-balancing, authentication, decryption, atau caching.

Situs Pembuat LOGO

 LogoSnap.com merupakan salah satu situs yang menyediakan layanan untuk membuat logo secara gratis. Salah satu keunggulan dari situs ini adalah mereka sudah menyediakan ratusan symbol untuk logo. Selain itu Anda juga dapat dengan leluasa untuk mengatur tampilan dari logo yang Anda buat.

Untuk membuat logo di LogoSnap.com caranya adalah sebagai berikut:
1. Kunjugi situs ini. Walaupun layanan ini gratis, tapi Anda diharuskan untuk membuat account terlebih dahulu supaya Anda dapat mendownload logo yang telah Anda buat.
2. Jika Anda sudah membuat account, maka Anda bisa segera memulai untuk membuat logo dengan membuka halaman ini.
3. Pilih tema dari logo Anda. Ada 48 jenis tema yang bisa Anda pilih, misalnya art + photography, music, internet + technology, dll.
4. Selanjutnya pilih symbol yang Anda inginkan. Di sini ada ratusan jenis symbol yang bisa Anda pilih.

5. Langkah terakhir adalah mengatur bentuk logo Anda. Anda bisa mengatur jenis dan warna font, mengatur tata letak, dan sebagainya.

5. Kalau sudah seleai, Anda bisa mendownload logo yang telah Anda buat.

5 Situs Untuk Mengolah Foto Secara Online

Pada artikel terdahulu kami pernah membahas tentang BeFunky.com, yaitu sebuah situs yang dapat digunakan untuk mengolah foto secara online. Dan gratis tentunya. Pada artikel ini kami akan membahas lima situs lain yang menyediakan layanan serupa yang masing-masing situs tersebut punya keunikan tersendiri.

1. Pixlr.com

pixlr.com merupakan situs pengolah foto dengan fitur yang cukup banyak. Kalau Anda familiar dengan Photoshop Anda akan menemukan sebagian fitur yang sama. Pixlr.com dilengkapi dengan lebih dari 20 filter atau efek.
2. FunPhotoBox.com

FunPhotoBox.com akan membantu Anda dalam membuat foto yang menarik dan lucu. Ada lebih dari 100 efek foto yang bisa Anda pilih.
3. PhotoFunia.com

Layanan yang diberikan oleh photofunia.com mirip dengan FunPhotoBox.com, tapi tentunya dengan efek-efek yang berbeda. Total ada 175 jenis efek yang bisa Anda pilih.
4. In20Years.com

In20Years.com akan “memprediksi” wajah Anda 20 tahun ke depan.
5. MagMyPic.com

Dengan menggunakan layanan yang disediakan oleh MagMyPic.com Anda bisa membuat foto Anda seolah-olah sebagai cover sebuah majah. Ada 56 jenis cover yang disediakan oleh MagMyPic.com

15 Photoshop Tutorial Untuk Text Effect

Photoshop merupakan salah satu software pengolah grafis yang paling populer. Dari keperluan untuk mengolah foto dari kamera digital sampai dengan membuat desain profesional, semuanya bisa Anda lakukan dengan menggunakan Photoshop.

Untuk Anda yang sedang belajar atau pun sedang memperdalam tentang Photoshop, pada artikel ini kami memilihkan 15 tips dan tutorial yang berhubungan dengan text effect.
Simple, Sleek & Stylish Text Effect

Typographic Concept Poster

Old School Type – Line Gradients

Kaboom! Exploding Text

Fire with Glossy Reflection

Scanline Text Effect

Colorful Glowing Text Effect

Spectacular Flaming Meteor Effect

Advanced Glow Effects

Graffiti

3D Flowery Text Effect

Smooth Glass Type

Swirl Text

Dramatic Text on Fire Effect

Icey Styles